GAMBANG SULING
Jawa Tengah
Ciptaan : Ki Nartosabdo
Gambang suling ngumandang swarane
Tulat tulit kepenak unine
U~nine mung nrenyuh ake
Barengan lan kentrung ketipung suling
Sigrak kendangane
Arti
Lagu Gambang Suling:
Gambang
suling berkumandang swaranya
Tulat-tulit
enak bunyinya
Bunyinya
hanya mengharukan
Bersama
kentrung ketipung suling
Mantap
bunyi kendangnya
CUBLAK-CUBLAK SUWENG
Jawa Tengah
Cublak-cublak suweng
Suwenge ting gelenter
Mambu ketundung gudhel
Pak gempo lerak-lerek
Sopo ngguyu ndelekakhe
Sir-sir pong dele kopong
Sir-sir pong dele kopong
Sir-sir pong dele kopong
Makna
Lagu :
Kita
sebagai manusia biasa yang tercipta dari tanah. Makanya dalam permainan seorang
anak harus telungkup mencium tanah seolah sedang sujud. Hanya manusia biasa
yang tak tak tahu apa-apa. Namun manusia tetap ada hasrat nafsu sebagaimana
nabi Adam dikeluarkan dari surga karena mencium wanita. Manusia mempunyai
hasrat nafsu harta, tahta dan wanita. Dalam lagu daerah ini manusia tetap
memenuhi hasratnya untuk mencari harta (”cublak-cublak suweng”). Namun harta
tercecer dimana-mana dan semua orang pasti menginginkannya. Begitu mudahnya
tercium ’bau’ harta sampai orang tak berilmu pun tahu, kita tahu bahwa setiap
hari ada maling, copet, koruptor yang mengincar harta. Zaman sekarang istilah
koruptor identik dengan ”tikus” yang sama saja binatang atau ”gudhel” dalam
lagu ini. Berarti zaman lagu dan permainan ini ditemukan, sudah diajarkan
kepada masyarakat bahwa kita harus was-was akan bahaya koruptor.
Dan
kita tahu tampang para koruptor seperti apa, biasanya mereka selalu senyum
mesem-mesem (”sopo ngguyu ndelekakhe”). Lihatlah tampangnya para koruptor yang
tetap saja nyengir meskipun sudah dipanggil KPK.
Cara
terbaik untuk mencari harta adalah dengan hati nurani yang bersih. Tidak
dipengaruhi hawa nafsu dsb. Dengan hati nurani akan lebih mudah menemukannya,
tidak tersesat.
Ternyata
memang luar biasa makna permainan Jawa yang diajarkan Sunan Giri ini. Walisongo
memang telah mengajarkan mengenai suatu perjalanan hidup setiap manusia
sehari-hari. Setiap hari kita mencari harta, harta tak hanya berupa kekayaan
bisa berupa ilmu, jabatan, dan setiap pemuas kebutuhan hidup manusia. Permainan
ini diajarkan penyebar Islam di tanah Jawa sehingga pastilah berlandaskan
Islam, untuk mencari harta janganlah menuruti hawa nafsu tetapi semuanya
kembali ke hati nurani.
LIR-ILIR
Jawa Tengah
Lir-ilir, lir-ilir
Tandure wong sumilir
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten
anyar
Cah angon-cah angon penekno blimbing
kuwi
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh
dodotiro
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing
pinggir
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko
sore
Mumpung padhang rembulane mumpung
jembar kalangane
Sun surako… surak hiyo…
Arti
Lagu Lir-Ilir:
Sayup-sayup
bangun (dari tidur )
Pohon
sudah mulai bersemi,
Demikian
menghijau bagaikan gairah pengantin baru
Anak
penggembala, tolong panjatkan pohon blimbing itu,?
walaupun
licin(susah) tetap panjatlah untuk mencuci pakaian
Pakaian-pakaian
yang koyak(buruk) disisihkan
Jahitlah,
benahilah untuk menghadap nanti sore
Mumpung
terang rembulannya
Mumpung
masih banyak waktu luang
Mari
kita bersorak-sorak ayo…
SUWE ORA JAMU
Jawa Tengah
Suwe ora jamu
Jamu godhong tela
Suwe ora ketemu
Ketemu pisan gawe gela
Arti
Lagu Suwe Ora Jamu:
Lama
tidak minum jamu
Jamu
daun ketela
Lama
tidak bertemu
Bertemu
sekali bikin kecewa
Lirik
yang sederhana namun penuh makna, bernada riang dan ringan untuk dinyayikan,
maksut dari lagu ini adalah dimana dua orang yang tlah lama tak bertemu dan
waktu bertemu sungguh mengecewakan. Banyak tafsir yang dapat disimpilkan dari
lagu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar